Rabu, 16 Februari 2011

Lembaga Penanggulangan Bencana, Muhammadiyah Sumatera Barat


Lembaga Penanggulangan Bencana, Muhammadiyah Sumatera Barat
Muhammadiyah Disaster Menejemen Center ( MDMC )

Oleh : Charles Mangunsong

Padang, 13 Februari 2011

Menurut hasil riset ilmuwam Badan Meteorologi dan Geofisika Sumbar, bahwa wilayah bagian sumatera barat dan sekitarnya adalah rawan bencana, yaitu gempa bumi, Tanah longsor, gunung meletus, banjir, bahkan Tsunami. Mengantisipasi hal tersebut, selain Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), Banyak juga dari elemen masyarakat terus berupaya meningkatkan kesiagaan dalam penanggulangan bencana. Salah satunya adalah Lembaga Penanggulangan Bencana ( LPB ) Sumatera Barat yang didirikan oleh Organisasi Muhammadiyah wilayah Sumatera Barat.

Dalam penanggulangan bencana yang kerap merongrong Negara Indonesia, khususnya di sumatera barat, sering terjadi hal-hal yang menghambat proses penanggulangan bencana, baik dari segi materi maupun non materi. Dari itu, Lembaga yang didirikan Muhammadiyah ini akan berusaha terus meningkatkan keprofesionalannya dalam penangulangan bencana. Pelatihan-pelatihan terus diberikan kepada anggota relawan, dan sosialisasi-sosialisasi siaga bencana terhadap masyarakatpun terus dilakukan.

Menurut keterangan yang disampaikan Ketua LPB Sumatera Barat, Yuzardi Taad Lc Pada awalnya lembaga ini hanya berbentuk kepanitian-kepanitian saja, yang dibentuk secara darurat ketika terjadi bencana di Indonesian. Dimulai ketika terjadi bencana alam Gempa bumi dan Tusnami di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2004, dan terus berlanjut pada bencana alam yang terjadi di sumatera barat sepanjang tahun 2004 sampai 2009. Kemudian mengingat wilayah sumatera barat adalah rawan bencana alam, maka dari kapenitian-kepanitian inilah dibentuk sebuah Lembaga Penanggulangan Bencana Sumatera Barat sejak pascagempa Sumbar 30 September 2009 lalu.

Salah satu program LPB Sumbar yang sedang berjalan disaat ini adalah Sosialisasi kepada masyarakat, tukang, kontraktor dan konsiltan bangunan tentang Rumah Aman Gempa ( RAG ) yang bekerja sama dengan BPBD dan Yayasan Idem Kota Padang. Sasaran utama dari rancangan kerja ini agar masyarakat tidak membuat bangunan asal jadi saja, yang mengakibatkan patal apabila terjadi gempa bumi. Memang membuat rumah tahan gempa tidak akan bisa, tetapi dengan membangun Rumah Aman Gempa yaitu sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh para ahli, maka apabila terjadi gempa kecil maka bangunan tidak akan rusak, baik komponen non struktur maupun struktur bangunannya ( Pondasi, kerangka, Kuda-kuda,dll ). Walaupun bangunan tersebut rusak juga , setidaknya hanya rusak sedang atau rusak ringan, dan penghuni rumahpun aman dibanding dengan penghuni bangunan yang tidak sesuai dengan standar minimal.

Selanjutnya program yang lain adalah memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota MDMC ( Muhammadiyah Disaster Menegement Centre ). Yaitu pelatihan Panggung Boneka, yang berfungsi sebagai penanggulangan bencana berbasis psikologis trauma anak-anak pasca bencana. Hal ini justru lebih penting, menyelamatkan anak bangsa, generasi muda, agar mental-mental dan psikologis anak tidak terganggu dikarenakan trauma pasca bencana. Intinya, semua yang dilakukan oleh warga muhammadiyah adalah untuk muhammadiyah, dan muhammadiyah memberikan kepada ummat islam. Wassalam. ( cm )

"HARI BERMUHAMMADIYAH……?"


HARI BERMUHAMMADIYAH……?

Oleh : Charles Mc.

Padang, 12 Februari 2011.
Apa hari bermuhammadiyah itu, siapa pencetus ide ini, dan apa tujuanya…..…?


Bagi warga muhammadiyah dan sekaligus ortomnya yang tidak pernah mendengar istilah hari bermuhammadiyah mungkin terkejut dengan hal ini. Saya pribadi juga, awalnya bingung bercampur penasaran ketika pertama kali menerima undangan melalui sms untuk menghadiri hari bermuhammadiyah yang ke II. Karena rasa penasaran dan merasa ketinggalan informasi, maka saya berusaha hadir pada acara tersebut, tepatnya di Gedung Da’wah Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Padang. Ketika saya ikuti acara itu dengan seksama sampai menjelang akhirnya, dan mencari informasi kepada rekan-rekan, barulah saya paham dan mengerti apa itu hari bermuhammadiyah, siapa pencetus ide tersebut, dan apa tujuannya. Berikut penjelasannya :

Pertama : Menurut informasi yang penulis dapat, hari bermuhammadiyah itu adalah hari pertemuan seluruh warga muhammadiyah yang berada di sumbar, dimulai dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ( PWM ) sampai Pimpinan Ranting Muhammadiyah ( PRM ) yang ada di kota Padang serta warganya. Pertemuan antara pimpinan-pimpinan dan warga muhammadiyah ini direncanakan dengan kesepakatan bersama. Dalam kesepakatannya, masing-masing pimpinan muhammadiyah akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara hari bermuhammadiyah tersebut. Untuk pelaksanaan hari bermuhammamdiyah yang perdana dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat ( UMSB ) Padang. Kemudian lebih kurang dua bulan kemudian barulah acara tersebut dilaksanakan kembali oleh PWM Sumbar tepatnya pada tanggal 12 Februari 2011 di Gedung Da’wah Muhammaduyah Sumatera Barat ( Jl.Sawan ). Untuk pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiya ( PDM ) kota Padang, sedangkan hari/tanggal dan lokasi pelaksanaannya akan di konfirmasi seminggu sebelum waktu pelaksanaannya tiba.

Kedua : Pencetus ide hari bermuhammadiyah ini konon katanya Ayahanda H.Shofwan Karim Elha. Mantan Pimpinan Wilayah Muhammadiya Sumatera Barat. Emm…saya sedikit tau nih soal beliau. Ia adalah salah satu dari pimpinan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat yang menjabat sebagai Rektor dari tahun 2004 sampai sekarang. Beliau sosok pemimpin yang mempunyai komitmen yang tinggi, loyal dan berwawasan luas. Cara bergaulnya juga sangat disenangi banyak orang dan pengambdiannya terhadap muhammadiyah sangat besar dari Ia kenal dan berkecimpung di muhammadiyah hingga sekarang.
Dengan keahlian english dan ilmu yang dimiliknya, beliau aktif menghadiri dan memberikan materi dalam berbagai kegiatan-kegiatan di luar kota bahkan manca Negara. Selain itu, menurut pengakuannya yang penulis baca di sebuah blog pribadinya, beliau juga seorang penulis. Kalau di perhatikan memang benar, karna penulis sering membaca artikel beliau di beberapa media cetak ( Koran Harian ) yang tak asing di sumatera barat. Kebetulan aja penulis lagi rajin dikit membeli koran. Walaupun beliau selalu sibuk dengan profesinya sebagai ayah dari anak-anaknya, dan suami dari istrinya, sebagai tanggung jawab pribadi, namun beliau tidak pernah mengabaikan Persyarikatan Amar ma’ruf nahi munkar ( muhammadiyah ). Bayangkan aja, walaupun beliau sedang mengisi sebuah seminar Islam internasional di Jakarta, tapi beliau tak lupa memberitahukan atau menghimbau warga muhammadiyah yang berada di kota Padang melalui sms agar menghadiri hari bermuhammadiyah yang dilaksanakan di gedung da’wah muhammadiyah tersebut. Inilah sedikit yang penulis ketahui tentang Dr.Drs.H.Shofwan Karim Elha,MA.

Ketiga : Tujuan hari bermuhammadiyah. Dari informasi dan fakta yang saya lihat dan dengar ketika acara tersebut berjalan dari awal hingga penghujung acara, tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Silaturahmi antara seluruh warga muhammadiyah yang berada di sumatera barat umumnya. 2. Mengevaluasi kinerja seluruh pimpinan muhammadiyah.
3. Penyampaian informasi-informasi penting yang harus diketahui oleh warga muhammadiyah, dan
4. Membicarakan hal-hal yang dianggap penting dalam persyarikatan amar ma’ruf nahi munkar.

Dari beberapa point di atas penulis dapat simpulkan, bahwa tujuan dari hari bermuhammadiyah itu tidak terlepas dari muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah, yaitu “ menjadikan masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia”, dengan diwujudkan malalui asas keadilan, kejujuran, persaudaraan, dan gotong royong serta tolong-menolong dengan bersendikan hukum Allah.


Pada konsep acara, setiap kali acara tersebut dilaksanakan, seluruh warga muhammadiyah yang hadir akan mendapat pencerahan dari pemateri- pemateri yang dihadirkan oleh pelaksana atau tuan rumah sebagai penambahan ilmu dan amal bagi warga muhammadiyah. kemudian setelah itu barulah diadakan wacana diskusi. Oya..satu lagi. Sebagai informasi juga kepada pembaca budiman, jika kita ingin hadir pada acara tersebut, kita mesti cepat datang, karena sebelum acara dimulai seluruh hadirin akan melakukan jalan santai,

Inilah yang dapat saya tulis, sebagai wacana informasi bagi kita semua, khususnya bagi warga muhammadiyah dimanapun berada. Tentunya tidak terlepas dari khilap dan salah, kurang atau berlebih, tepat atau kurang tepat. Dari itu penulis mengharap kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Wassalam ( CM )

Selasa, 01 Februari 2011

Syair Ahmad Baqi "Menempuh Hidup"

Menempuh Hidup
Cipta : Ahmad Baqi

Sebelum Mata pejam…
Sebelum mulut keluh…
Hindari perbuatan….
Untuk dunya melulu….

Satu masa nanti …
kita akan pergi…
Tinggalkan dunia ini….
Menghadap Ilahi..

Apa yang kan dibawa …
Sebagai persembahan
Selama didunia…
Lupa mengerjakan…

Hidup harus seimbang….
Sama dunia akhirat..
Bila kelak ditimbang………..
Sama ringan dan berat…..

Hidup ini pasti….
Kelak akan berakhir..
Harus hati-hati
Jangan tergelincir….

Selagi ada waktu….
Pintu masih terbuka..
Kejarlah dunia itu..
Akhirat jangan lupa…..