Lembaga Penanggulangan Bencana, Muhammadiyah Sumatera Barat
Muhammadiyah Disaster Menejemen Center ( MDMC )
Muhammadiyah Disaster Menejemen Center ( MDMC )
Oleh : Charles Mangunsong
Padang, 13 Februari 2011Menurut hasil riset ilmuwam Badan Meteorologi dan Geofisika Sumbar, bahwa wilayah bagian sumatera barat dan sekitarnya adalah rawan bencana, yaitu gempa bumi, Tanah longsor, gunung meletus, banjir, bahkan Tsunami. Mengantisipasi hal tersebut, selain Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), Banyak juga dari elemen masyarakat terus berupaya meningkatkan kesiagaan dalam penanggulangan bencana. Salah satunya adalah Lembaga Penanggulangan Bencana ( LPB ) Sumatera Barat yang didirikan oleh Organisasi Muhammadiyah wilayah Sumatera Barat.
Dalam penanggulangan bencana yang kerap merongrong Negara Indonesia, khususnya di sumatera barat, sering terjadi hal-hal yang menghambat proses penanggulangan bencana, baik dari segi materi maupun non materi. Dari itu, Lembaga yang didirikan Muhammadiyah ini akan berusaha terus meningkatkan keprofesionalannya dalam penangulangan bencana. Pelatihan-pelatihan terus diberikan kepada anggota relawan, dan sosialisasi-sosialisasi siaga bencana terhadap masyarakatpun terus dilakukan.
Menurut keterangan yang disampaikan Ketua LPB Sumatera Barat, Yuzardi Taad Lc Pada awalnya lembaga ini hanya berbentuk kepanitian-kepanitian saja, yang dibentuk secara darurat ketika terjadi bencana di Indonesian. Dimulai ketika terjadi bencana alam Gempa bumi dan Tusnami di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2004, dan terus berlanjut pada bencana alam yang terjadi di sumatera barat sepanjang tahun 2004 sampai 2009. Kemudian mengingat wilayah sumatera barat adalah rawan bencana alam, maka dari kapenitian-kepanitian inilah dibentuk sebuah Lembaga Penanggulangan Bencana Sumatera Barat sejak pascagempa Sumbar 30 September 2009 lalu.
Salah satu program LPB Sumbar yang sedang berjalan disaat ini adalah Sosialisasi kepada masyarakat, tukang, kontraktor dan konsiltan bangunan tentang Rumah Aman Gempa ( RAG ) yang bekerja sama dengan BPBD dan Yayasan Idem Kota Padang. Sasaran utama dari rancangan kerja ini agar masyarakat tidak membuat bangunan asal jadi saja, yang mengakibatkan patal apabila terjadi gempa bumi. Memang membuat rumah tahan gempa tidak akan bisa, tetapi dengan membangun Rumah Aman Gempa yaitu sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh para ahli, maka apabila terjadi gempa kecil maka bangunan tidak akan rusak, baik komponen non struktur maupun struktur bangunannya ( Pondasi, kerangka, Kuda-kuda,dll ). Walaupun bangunan tersebut rusak juga , setidaknya hanya rusak sedang atau rusak ringan, dan penghuni rumahpun aman dibanding dengan penghuni bangunan yang tidak sesuai dengan standar minimal.
Selanjutnya program yang lain adalah memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota MDMC ( Muhammadiyah Disaster Menegement Centre ). Yaitu pelatihan Panggung Boneka, yang berfungsi sebagai penanggulangan bencana berbasis psikologis trauma anak-anak pasca bencana. Hal ini justru lebih penting, menyelamatkan anak bangsa, generasi muda, agar mental-mental dan psikologis anak tidak terganggu dikarenakan trauma pasca bencana. Intinya, semua yang dilakukan oleh warga muhammadiyah adalah untuk muhammadiyah, dan muhammadiyah memberikan kepada ummat islam. Wassalam. ( cm )
Dalam penanggulangan bencana yang kerap merongrong Negara Indonesia, khususnya di sumatera barat, sering terjadi hal-hal yang menghambat proses penanggulangan bencana, baik dari segi materi maupun non materi. Dari itu, Lembaga yang didirikan Muhammadiyah ini akan berusaha terus meningkatkan keprofesionalannya dalam penangulangan bencana. Pelatihan-pelatihan terus diberikan kepada anggota relawan, dan sosialisasi-sosialisasi siaga bencana terhadap masyarakatpun terus dilakukan.
Menurut keterangan yang disampaikan Ketua LPB Sumatera Barat, Yuzardi Taad Lc Pada awalnya lembaga ini hanya berbentuk kepanitian-kepanitian saja, yang dibentuk secara darurat ketika terjadi bencana di Indonesian. Dimulai ketika terjadi bencana alam Gempa bumi dan Tusnami di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2004, dan terus berlanjut pada bencana alam yang terjadi di sumatera barat sepanjang tahun 2004 sampai 2009. Kemudian mengingat wilayah sumatera barat adalah rawan bencana alam, maka dari kapenitian-kepanitian inilah dibentuk sebuah Lembaga Penanggulangan Bencana Sumatera Barat sejak pascagempa Sumbar 30 September 2009 lalu.
Salah satu program LPB Sumbar yang sedang berjalan disaat ini adalah Sosialisasi kepada masyarakat, tukang, kontraktor dan konsiltan bangunan tentang Rumah Aman Gempa ( RAG ) yang bekerja sama dengan BPBD dan Yayasan Idem Kota Padang. Sasaran utama dari rancangan kerja ini agar masyarakat tidak membuat bangunan asal jadi saja, yang mengakibatkan patal apabila terjadi gempa bumi. Memang membuat rumah tahan gempa tidak akan bisa, tetapi dengan membangun Rumah Aman Gempa yaitu sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh para ahli, maka apabila terjadi gempa kecil maka bangunan tidak akan rusak, baik komponen non struktur maupun struktur bangunannya ( Pondasi, kerangka, Kuda-kuda,dll ). Walaupun bangunan tersebut rusak juga , setidaknya hanya rusak sedang atau rusak ringan, dan penghuni rumahpun aman dibanding dengan penghuni bangunan yang tidak sesuai dengan standar minimal.
Selanjutnya program yang lain adalah memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota MDMC ( Muhammadiyah Disaster Menegement Centre ). Yaitu pelatihan Panggung Boneka, yang berfungsi sebagai penanggulangan bencana berbasis psikologis trauma anak-anak pasca bencana. Hal ini justru lebih penting, menyelamatkan anak bangsa, generasi muda, agar mental-mental dan psikologis anak tidak terganggu dikarenakan trauma pasca bencana. Intinya, semua yang dilakukan oleh warga muhammadiyah adalah untuk muhammadiyah, dan muhammadiyah memberikan kepada ummat islam. Wassalam. ( cm )