A. Pendahuluan.
Sebagai pendahulu, tentunya yang terdahulu adalah Allah, karena Dia adalah bersifat ”Qidam”/terdahulu,
(Sifat 20 *red). Sembari menghaturkan segala puja dan puji yang hanya
mutlak milik-Nya. Kemudian Allah menjadikan/menciptakan Ruh Muhammad
sebelum Adam diciptakan dan kemudian diturunkan di muka bumi. Muhammad
sebagai nabi dan rasul yang awal dan yang akhir. ( Fil Awwalina Wal Akhirin atau Khotamul Anbiya’ )
B. Pembahasan
Untuk memudahkan Sobface Al Marbawy
yang budiman dalam memahami arah tulisan ini, Ana akan coba
menjelaskan sedikit arti dari ketiga kata yang sengaja ana jadikan
judul tersebut di atas.
1. Al Qadr
Al Qadar adalah Masdar dari qadara-yaqdaru-qadaran, qa-dran, yang artinya kira-kira menurut penulis adalah ketentuan/ukuran/takaran.
Sementara itu Ibnu Faris berkata, “Qadara” ialah sesuatu yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu.
Qadar (yang diberi harakat pada huruf
daal-nya) ialah: Qadha’ (kepastian) dan hukum, yaitu apa-apa yang telah
ditentukan Allah ta’ala dari qadha’ (kepastian) dan hukum-hukum dalam
berbagai perkara di alam dunia.
Qadar, menurut istilah ialah: Ketentuan
Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang
telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya.
Qadar juga dapat diartikan secara umum
yaitu sesuatu yang telah menjadi ketentuan Allah dan telah dituliskan
dalam khazanah lauhul mahfudz sejak dari dahulu, hingga sekarang dan
sampai akhir masa.
Intinya, Al Qadar adalah ketentuan yang sudah di rencanakan sebelumnya oleh sang Khaliq.
2. As Syifa
Dalam al-Qur’an mungkin Sobface udah tahu atau sering ngebaca kalimat Asy Syifa.
Asy-Syifa, kira-kira aja oleh penulis kalau gak silap artinya Obat, atau bisa juga di artikan sebagai penyembuh.
Assyifa merupakan salah satu nama lain
dari Al-Qur’an selain Al-Furqan (Pembeda), dan Adz-Dzikr (Peringatan).
Asy Syifa disebut sebanyak 4 kali dalam al Qur’an, yaitu; An Nahl;69,
Fushilat;44, Al Isra; 82, Yunus;57. Secara umum, para pakar berbeda
pendapat dalam menafsirkan pengertian al-qur’an sebagai Obat, apakah
obat hanya untuk ranah Rohani, atau Jasmani juga termasuk. Wallahu’allam…. Yang
jelas, menurut penulis, al-Qur’an itu bisa jadi obat, baik jasmani
maupun rohani. Seperti, jika kita terjerumus dalam kenistaan, maka obat
nya ya al-qur’an, yang akan membimbing kita ke jalan yang lurus….gituu lohh….sekarang yang ketiga lagi…
3. Al Marbawy.
Untuk kata yang ini, gak usah
pusing-pusing mencari artiny, kita ambil aja apa arti al marbawy
menurut engkongnya (Kakanda Ifdarsyam Al Marbawy). Yaitu “Al-marbawy berasal dari kata Marbau, tempat kelahiran kita smua.
Orang arab (termasuk Nabi dan sahabat2nya jg merupakan orang Arab) suka
menisbahkan nama kampung di akhir namanya. seperti AL-ISKANDARI,
berarti yg bersangkutan dari Alexandria. Atau AL-FUYYUMI, yg
bersangkutan berasal dari kota Fuyyum de el el. Berangkat dari hal itu,
saya juga membuat Nama Grup ini dan mencantumkan di akhir nama saya
Al-Marbawy. Kalau mau ikut, silah kan..! karena mengikuti kebiasaan
orang2 shalih (seperti sahabat2 nabi dari bangsa arab) berarti kita
bagian dari mereka, dan akan mengikuti kebiasaan baik mereka. (http://www.facebook.com/groups/290198491008990/383121938383311/?notif_t=group_activity).
Itu lah sekelumit tentang Al Marbawy.
Bagi Sobface yang mampu menterjemahkannya dengan mengi’rob, ya monggo
dipersilahkan. Karna saya sendiri udah coba, malah berbelit-belit
jadinya. Maknya gak mau menampilkannya. Takut kenak sekak ama senior…wkwkwkwkw
Ngomong-ngomong apa kaitanya nya nih antara ketiga kalimat ini. Kok dari tadi muter-muter melulu…..heheh…Nih, Ane Jelasin ni. Al Qadar
adalah ketentuan, yaitu Sesuatu yang telah direncanakan Allah di muka
bumi ini akan di buat yang namanya Internet dengan Ulah canggi tangan
manusia. Sehingga sesiapapun yang mau berkecimpung di lautan intrernet,
maka akan bersentuhan sedikit banyaknya yang namanya FACEBOOOOOKKK..
C. Kesimpulan.
Nah kemudian, salah seorang dari kita sobface telah berhasil merilis sebuah tari silaturahim melalui sebuah group yang bernama Al Marbawy. Dengan
demikian, berarti kita bisa merapatkan kembali barisan yang dahulunya
bubar karna ingin berterbangan kesegala penjuru untuk memenuhi
panggilan Allah. (Menuntut Ilmu), seperti ke jakarta, surabaya,
bandung, yogyakarta, medan, kisaran, riau, jambi, padang, de el el nya…
Dari keterpisahan kita semua, Al Marbawy inilah yang menjadi penopang semangat, menjadi Asy Syifa,
obat dalam kerinduan.. Rindu pada Guru-guruku yang sampai kini di cap
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Dan sebagainya lah. Tapi yang jelas,
jika di akhirat guru dan semua muridnya di persilahkan untuk memasuki
Al Jannah, Maka guru lah yang terlebih dahulu memijakkan kakinya di
shorga. Itu yang pasti.
Kebetulan, status yang saya tulis di
dinding group Al Marbawy tentang ketiga kalimat diatas adalah berangkat
ketika saya sedang sakit, ( sekarang udah mendinga ) tapi diusakan
sambil nulis. ketika itu sudah tiga hari berlalu, namun saya tetap
dalam pembaringan, sakit tak kunjung sembuh, ketika teringat hati
membuka Facebook lewat Hanphone, tak sengaja saya telah tertawa
membaca balasan-balasan status yang saya buat di sinding tersebut.
spontan ringan badanpun datang. kemudian ditambah lagi koment dari
ustadz M. Muhammad Ali. yang membuat saya jadi semangat kembali. hingga
akhirnya saya bisa menulis ini sambil berlahan-lahan. terima kasih
Sobface Al Marbawy. I Love You…hehe
Jadi intinya, kita semua sudah di
tetapkan/ditentukan untuk terus bersatu dalam group Al Marbawy agar
kita bisa saling asah, asuh, dan asih, dan menjadi Asy Syifa dalam setiap hal yang kita hadapai dalam menjejaki kehidupan liar….wess lah..capekk jari ku iki…hehehe
Akhir kata saya punya pertanyaan nih, yang di kutip dari cacatan Rektor.
@>– Lebih mudah mana…
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka (?)
@>– Lebih mungkin mana…
berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman atau Memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri…. (?)
@>– Lebih mudah mana…..
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung… (?)
@>– Lebih penting mana…..
Berusaha menguasai orang lain atau belajar menguasai diri sendiri…. (?)
Dari segala sumber….www.laskarcharles.wordpress.com
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di setiap jalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka (?)
@>– Lebih mungkin mana…
berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman atau Memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri…. (?)
@>– Lebih mudah mana…..
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan atau menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung… (?)
@>– Lebih penting mana…..
Berusaha menguasai orang lain atau belajar menguasai diri sendiri…. (?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar