Oleh : Charles Mangunsong/Padang, 06 April 2012/01:40 WIB
Hari ini tanggal 6 April 2012 di semua
kalender nasional diberi tanda merah yang artinya pada hari ini
diyakini oleh umat Nashrani hari wafatnya Yesus Kristus. Sebelum jauh
melangkah dalam pembahasan ini, ada baiknya saya menjelaskan terlebih
dahulu siapa yang disebut-sebut sebagai Yesus Kristus itu.
Yesus Kristus adalah nabi Isa As, yang
dianggab sebagai Tuhan oleh umat Nashrani. Nabi Isa As adalah anak
Maryam, Ia dilahirkan tanpa seorang ayah. Oleh karena dari pengakuan
Maryam bahwa Ia tidak melakukan zina, dan dengan berbagai bukti yang
kuat, maka umat Nashrani pada masa itu mengganggab nabi Isa As itu
adalah anak Tuhan. Sehingga timbullah kepercayaan baru yang disebut
dengan Tritunggal yang pada saat ini lebih dikenal dengan Trinitas
(mempercayai tiga tuhan). Mereka menganggab nabi Isa As termasuk salah
satu dari rangkaian Trinitas, yaitu tuhan Allah, Tuhan Ibu (Maryam) dan
Roh Kuddus (Nabi Isa As).
Saya pernah melihat sebuah dialog agama
yaitu agama Islam dan Kristen yang dikemas menjadi sebuah film yang
berjudul “Mu’allaf vs Murtadin”. Dialog ini membahas hal-hal yang
paling prinsip dalam agama Islam dan Kristen, yaitu tentang aqidah dan
Persepsi umat Kristen terhadap nabi Isa yang dianggap sebagai tuhan. Di
dalam dialog itu seorang Pendeta yang bernama Dr. Muhammad Fatah
membacakan isi dari al kitab yang menyatakan siapa Yesus itu. (Firman
itu telah menjadi manusia (maksudnya Tuhan menjelma kedalam tubuh
manusia), dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai Anak tunggal Bapa,
Penuh Kasih karunia dan kebenaran, Yohanes 1:14)
Dari kalimat di atas dapat
kita simpulkan bahwa, Allah turun kebumi menjadi nabi Isa As, dan
kemudian dianggap sebagai Roh Kuddus dari yaitu salahsatu dari
rangkaian Trinitas yang dipercayai sebagai Tuhan.
Sangat sulit sebenarnya membahas hal
ini, dan belum cukup mampu rasanya untuk membahas sampai ke
akar-akarnya. Tapi yang jelas sejak dahulu hingga sekarang umat Islam
dan Nashrani selalu bersebelahan persepsi tentang siapa Yesus yang
sebenarnya. Hampir semua umat nashrani khususnya kristiani beranggapan
bahwa Yesus itu adalah Tuhan, sementara disisi lain umat Islam
dimanapun mereka berada tidak ada satupun yang beranggapan Yesus
sebagai Tuhan.
Hal yang lebih menarik lagi bagi saya,
bahwa Al Kitab (Injil) tidak sama dengan isinya anatara kitab satu
dengan yang lainnya. Saya sendiri sudah sedikit membuktikannya. Jika
anda ingin membuktikannya cobalah anda menyimak sebuah tayangan di
televisi, kalau tidak salah judul filmnya “SOLUSI”, ditayangkan pada
dini hari. Film ini mengulas kisah-kisah orang kristiani yang selamat
dari jurang kemaksiatan (katanya), dan mengaku mendapat “hidayah”
menyaksikan Tayangan tersebut. Disela-sela film itu akan ada seorang
presenter yang sekali-kali membacakan firman-firman tuhannya. Nah,
karena saya masih menyimpan Al Kitab (Injil), saya penasaran ingin
membuktikan kebenaran Al Kitab itu. Saya buka Al Kitab itu pada ayat
dan pasal merujuk kata-kata presenter. Dan ternyata kalimat yang
diucapkan pada pasal sekian ayat sekian itu memang tidak ada dalam Al
Kitab yang saya pegang.
Sato contoh lagi, ketika saya
menyaksikan tayangan dialog agama yang saya sebutkan di atas tadi, saya
jugaselalu membanding-bandingkan ayat-ayat dan pasal-pasal yang tertera
pada layar kaca dengan Al Kitab yang saya pegang. Dan ternyata juga
hasilnya juga nihil. Dibawah ini contohnya, saya meng-capture Film yang
berjudul “Mu’allaf vs Murtadin” ketika al kitab di tampilkan dengan
jelas. Kemudian saya meng-capture lagi sebuah blog yang berisikan ayat
dan pasal yang sama dengan film tersebut, perhatikan perbedaan
kalimatnya ( Yohanes:1;14 ).
Sebagai manusia yang berakal, bagaimana
kita bisa menerima kitab suci yang menjadi pegangan hidup yang saling
kontroversial, sangat berbelit-belit dan tidak jelas ujung pangkalnya
dari mana kalimat itu berasal.
Saya sadar, tulisan ini tidak sampai
kepada tujuannya, tapi mudah-mudahan dilain waktu dapat diselesaikan,
mengingat waktu yang sempit. Diakhir tulisan ini saya melampirkan
beberapa terjemahan ayat al-qur’an yang masih relevan dengan tulisan
ini. Bahwa Allah berfirman ;
“Sesungguhnya telah kafir orang-orang
yang berkata, “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam,”
padahal Almasih sendir berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya siapa saja yang mempersekutukan
Allah, maka sesungguhnya Allah haramkan surga atasnya, dan tempatnya di
neraka, dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang zalim.” (Q.S. 5 al-Maidah 72).
“Sungguh kafirlah orang-orang yang
berkata, “Bahwasanya Allah salah satu dari tiga,” padahal tidak ada
Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan jika mereka tidak berhenti
dari apa yang mereka katakana itu, sungguh orang-orang yang kafir di
antara mereka yang ditimpa azab yang pedih.” (Q.S. 5 al Maidah 73).
“Dan (Isa) tidak lain hanyalah seorang
hamba yang telah Kami beri karunia (kenabian) atasnya dan Kami
menjadikannya sebagai teladan bagi Bani Israil.” (Qs 43 Az Zuhkruf 59).
“Hai sekalian manusia, telah dijadikan
suatu perumpamaan, maka dengarlah perumpamaan itu. Sesungguhnya yang
kamu seru selain Allah, mereka tidak sekali-kali dapat membuat lalat
walaupun mereka hanya berhimpun untuk itu. Dan jika lalat itu merampas
semua dari mereka, niscaya mereka tidak sanggup merebutnya dair lalat
itu. (Inilah) kelemahan yang menuntut (si penyembah) dan yang dituntut
(benda yang disembah).” (Qs 22 Al Hajj 73).
“Tiap-tiap orang yang telah mendengar
kenabianku baik Nashrani atau Yahudi kemudian bila ia mati tidak masuk
Islam, niscaya ia ahli neraka,” (HR. Muslim).
Demikian, semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Mohon maaf lahir bathin.
NB, Mohon Koreksinya, By:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar